Pendidikan Berbasis Siap Kerja
A
A
A
Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi (CWE) bertujuan mencetak para lulusan siap kerja di Perkebunan Kelapa Sawit. Politeknik yang berdiri sejak 3 Agustus 2006 lalu ini menawarkan tiga program studi, yakni Budi Daya Perkebunan Kelapa Sawit, Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan Kelapa Sawit, dan Manajemen Logistik.
Direktur Politeknik Kelapa Sawit CWE Stephanus Nugroho Kristono mengatakan, ”Politeknik CWE menjadi kampus yang memiliki jaringan terbaik dengan dunia kerja.” Apalagi, lanjut Nugroho, kebutuhan akan sumber daya manusia (SDM) di industri kelapa sawit tetap tinggi hingga beberapa tahun mendatang karena banyaknya perusahaan perkebunan kelapa sawit yang membutuhkan tenaga terampil yang terdidik dan terlatih.
”Apalagi kampus kami juga memperhatikan asas pembangunan yang kesinambungan (sustainable development ) dalam setiap aspek mata kuliah dan praktiknya,” lanjut Nugroho. Nugroho menuturkan kebutuhan SDM untuk regenerasi tenaga kerja serta kebutuhan tenaga kerja untuk pengembangan lahan kelapa sawit yang baru, setidaknya memerlukan antara 4.850 hingga 6.420 tenaga terdidik dan terlatih setiap tahunnya.
”Ribuan tenaga kerja akan mengisi berbagai posisi antara lain general manager , manajer kebun, manajer pabrik, asisten kepala, kepala tata usaha, dan asisten kebun,” papar Nugroho. Alumnus Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi Rozi Ariandi yang merupakan lulusan tahun 2010 tersebut kini menjadi Kepala KTU di PT Citra Sawit Lestari, Kalimantan Timur. ”Saat ini saya mengerti bagaimana industri kelapa sawit,” sebutnya.
Dwi nur ratnaningsih
Direktur Politeknik Kelapa Sawit CWE Stephanus Nugroho Kristono mengatakan, ”Politeknik CWE menjadi kampus yang memiliki jaringan terbaik dengan dunia kerja.” Apalagi, lanjut Nugroho, kebutuhan akan sumber daya manusia (SDM) di industri kelapa sawit tetap tinggi hingga beberapa tahun mendatang karena banyaknya perusahaan perkebunan kelapa sawit yang membutuhkan tenaga terampil yang terdidik dan terlatih.
”Apalagi kampus kami juga memperhatikan asas pembangunan yang kesinambungan (sustainable development ) dalam setiap aspek mata kuliah dan praktiknya,” lanjut Nugroho. Nugroho menuturkan kebutuhan SDM untuk regenerasi tenaga kerja serta kebutuhan tenaga kerja untuk pengembangan lahan kelapa sawit yang baru, setidaknya memerlukan antara 4.850 hingga 6.420 tenaga terdidik dan terlatih setiap tahunnya.
”Ribuan tenaga kerja akan mengisi berbagai posisi antara lain general manager , manajer kebun, manajer pabrik, asisten kepala, kepala tata usaha, dan asisten kebun,” papar Nugroho. Alumnus Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi Rozi Ariandi yang merupakan lulusan tahun 2010 tersebut kini menjadi Kepala KTU di PT Citra Sawit Lestari, Kalimantan Timur. ”Saat ini saya mengerti bagaimana industri kelapa sawit,” sebutnya.
Dwi nur ratnaningsih
(bbg)